Berbagai macam metoda evaluasi formasi telah cukup maju dalam beberapa tahun belakangan, tapi terlepas dari metoda evaluasi, potensi komersial dari suatu formasi tidak dapat ditentukan secara akurat hingga diperbolehkan untuk diproduksi. Drill Stem Test (DST) atau Wireline Formation Test merupakan well completion sementara yang bertujuan untuk sampling formation fluids, dan menetapkan kemungkinan untuk produksi komersial.
Sebelum berkembangnya metoda untuk tes produktivitas suatu formasi, sangat perlu untuk set casing dan hanya membolehkan minyak, air atau gas untuk mengaliri borehole, seetelah mengeluarkan drilling fluid.
Selain dari yang berpotensi sangat berbahaya, teknik ini juga sangat membuang waktu dan mahal (mengatur casing), terutama jika tesnya negatif. Dalam banyak kasus, karena pemboran yang lebih dalam sangat tertutup karena lebih kecilnya ukuran lubang. Proses membuka isolated sections dari borehole hingga tekanan atmosfir membuat itu mungkin untuk melakukan tes formasi tanpa terjadi bencana yang tidak perlu.
Hasil tes diperoleh pada open hole atau melalui perforated sections dari casing, untuk menentukan produktivitas formasi dan mengambil sampel dari fluida formasi untuk analisa laboratorium.
Drill Stem Test (DST) pertama kali dikenalkan oleh Halliburton. Dirancang untuk sementara membebaskan tekanan hidrostatik dari fluida pemboran suatu formasi dengan menggunakan alat down hole. Ini dapat dilakukan dengan mengatur cone packer pada "punggung" lubang ID kecil yang telah dibor hingga potential oil bearing formation. Gear dioperasikan valve yang menyediakan opening dan closing operasi dari tes ini.
Alat pressure recording selanjutnya dihubungkan untuk memverifikasi operasi yang tepat dari alat. Bagaimanapun juga, dengan pengakuan nilai potensial dari interpretasi kurva tekanan DST, perkembangan dan penggunaan pressure recorders secara cepat mengikuti.
DST memerlukan waktu testing yang lama. Teknik ini baik untuk menetukan deliverability sumur dan menentukan permeabilitas formasi, karena aliran dari formasi cenderung horisontal sehingga radial flow dapat mudah dikenali dari data tes.
Saat ini, the DST dibuat dengan menurunkan valve, packer dan panjang perforated tail pipe pada akhir drillpipe hingga level suatu formasi. Packer dipasang menempel pada dinding borehole sehingga menghalangi interval tes dari mud column diatasnya. Valve selanjutnya dibuka agar efektif mengurangi tekanan berlawanan pada borehole hingga tekanan atmosfir yang mengakibatkan fluida formasi mengalir hingga lubang permukaan dan diproduksi melalui drillpipe.
Saat ini, the DST dibuat dengan menurunkan valve, packer dan panjang perforated tail pipe pada akhir drillpipe hingga level suatu formasi. Packer dipasang menempel pada dinding borehole sehingga menghalangi interval tes dari mud column diatasnya. Valve selanjutnya dibuka agar efektif mengurangi tekanan berlawanan pada borehole hingga tekanan atmosfir yang mengakibatkan fluida formasi mengalir hingga lubang permukaan dan diproduksi melalui drillpipe.
Selain DST, wireline formation testers (FIT, RFT) sering digunakan karena aman, cepat, dan merupakan metoda well testing yang ekonomis. Kesemuanya dilakukan pada akhir logging suite dan terutama berguna untuk testing zones zona produktif yang diindikasikan oleh analisa log sebelum menimbulkan keluarnya suatu completion.
Wireline tester terdiri dari sampling chamber atau chambers yang berhubungan dengan membukanya pad yang menempel pada dinding borehole, untuk menjadi suatu penghalang. Tube atau sharped charge ditekan hingga kedalam formasi sehingga fluida formasi masuk ke alat. Pressure transducer mengukur baik shut-in dan flowing pressures.
Dengan menggunakan dua sampel chambers, fluida dari zona yang berbeda dapat diproduksi dan diambil dan tes tekanan secara keseluruhan dapat dilakukan, dimana DST hanya dapat mengambil sampel di satu zona pada suatu waktu. Tujuan keseluruhan dari alat ini adalah menyediakan sampel fluida formasi dan untuk evaluasi selanjutnya.
1. Identifikasi Fluida• Menentukan oil gravity
• Analisa Gas
• Gas/oil ratio
• Water cut
2. Penentuan Tekanan
• Flowing pressure
• Formation shut-in pressure
• Hydrostatic pressure
3. Menentukan Permeabilitas
• Estimasi kasar dari pengujian kurva tekanan
• Pressure build-up theory
4. Estimasi produksi minyak/gas perhari
No comments:
Post a Comment