Tuning Phenomena merupakan hal yang sangat penting bagi seorang interpreter. Fenomena ini diakui sebagai akibat dari geometri lapisan yang bervariasi dalam sifat medium akustik. Gambar 1 menunjukkan sedimentary pod. Dimana refleksi dari Top dan Base datang bersama-sama (kotak hitam) amplitudo meningkat secara tiba-tiba; ini ditafsirkan sebagai tuning antara refleksi Top dan Base.
Gambar 1. Amplitude bertambah saat refleksi top dan base bertemu dikarenakan fenomena tuning (Courtesy Petroleo Brasileiro)
Konvergensi refleksi di sekitar tepi reservoir adalah normal. Gambar 2 menunjukkan fenomena tuning dalam amplitudo dan waktu yang terjadi antara refleksi top reservoir dan refleksi kontak fluida dekat batas downdip reservoir tersebut. Pada Tuning Thickness amplitudo maksimal (untuk kontras akustik yang diberikan), dan untuk bagian reservoir yang lebih tipis amplitudo akan berkurang. Tuning Thickness juga merupakan pendekatan terdekat dari dua wavelet seismik, sehingga, saat reservoir tipis, refleksi seismik tidak akan lagi bertepatan dengan reservoir interfaces. Untuk data zero-phase, divergensi ini akan dibuang simetris antara refleksi top reservoir dan kontak fluida, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
Batas visibilitas seismik ditunjukkan pada Gambar 2 dianggap lebih rinci. pada Gambar 3. Untuk reservoir dengan kontras akustik yang lebih tinggi dengan media embedding, bagian tipis dari reservoir akan terlihat, ketebalan yang tepat tergantung pada level noise dalam data dan sifat dari wavelet. Mengingat situasi umum pada Reservoir Klastik Tersier, refleksi top reservoir dan kontak fluida mempunyai besaran amplitudo yang sama dan berlawanan dalam polaritas, batas downdip tidak terlihat tetapi dapat ditemukan oleh ekstrapolasi gradien amplitudo ke nol seperti diamati antara tuning thickness dan limit of visibility.
Gambar 2. Efek Tuning baik pada amplitudo dan waktu berlaku untuk wavelet zero-phase untuk model thining wedge seperti terjadi antara refleksi Top reservoir dan kontak fluida dekat batas downdip reservoir.
Batas visibilitas seismik ditunjukkan pada Gambar 2 dianggap lebih rinci. pada Gambar 3. Untuk reservoir dengan kontras akustik yang lebih tinggi dengan media embedding, bagian tipis dari reservoir akan terlihat, ketebalan yang tepat tergantung pada level noise dalam data dan sifat dari wavelet. Mengingat situasi umum pada Reservoir Klastik Tersier, refleksi top reservoir dan kontak fluida mempunyai besaran amplitudo yang sama dan berlawanan dalam polaritas, batas downdip tidak terlihat tetapi dapat ditemukan oleh ekstrapolasi gradien amplitudo ke nol seperti diamati antara tuning thickness dan limit of visibility.
No comments:
Post a Comment