Rock Physics adalah bagian integral dala analisa data seismik dan penting dalam subsitusi fluida dan lithologi,untuk modelling AVO, dan untuk interretasi elastic inversion. Melalui Paper Erik Ødegaard and Per Avseth "Well Log Data and Seismic Data Analysis using Rock Physics Templates", kita akan coba membahas bersama-sama masalah tersebut, yaitu bagaimana Rock Physics Templates (RPTs) sebagai toolbox interpretasi data well log untuk lithologi dan fluida pori dan elastic inversion.
Contoh well log yang digambarkan pada Figure 1 dibawah menggambarkan problem dari interpretasi rock physics. Gambar tersebut menunjukkan log Acoustic Impedance (AI) dan log Vp/Vs untuk interval 100 m, dan AI vs Vp/Vs crossplot dengan color key Gamma Ray. Terdapat empat populasi yang ada pada crossplot, dan litologi dapat dipisahkan berdasarkan tambahan informasi log: dua shale yang berbeda, gas sand dan brine sand. Interpretasi crossplot akan lebih sulit tanpa tambahan informasi log, dan ini biasanya merupakan tipikal untuk elastic inversion. Ini merupakan motivasi dibalik Rock Physics Templates. Disamping kita bisa menggunakan tambahan informasi data well log, juga dapat digunakan rock physics trends untuk litologi yang berbeda disuatu area.
Figure 1. Log AI dan Vp/Vs (kiri) dan AI vs Vp/Vs cross-plot (kanan). Color pada log didasarkan pada populasi yang berasal dari crossplot, dan color key pada crossplot menggunakan log Gamma Ray.
Pembuatan Rock Physics Templates didasarkan pada analisa rock physics oleh para ahli yang cukup familiar dengan model rock physics dan teorinya. Saat para expert menghitung dan membuat RPT, para pengguna dapat membuat RPT yang tepat untuk zona dan area of interest, dan membuat interpretasi elastic inversion tanpa pemahaman yang cukup mengenai teori rock physics. Jika kompilasi dari RPT yang relevan sudah tersedia untuk area penelitian, maka workflow yang ideal adalah terdiri dari dua prosedur:
- Menggunakan data well log untuk memverifikasi validitas dari RPT (jika tidak ada RPT yang tersedia sebelumnya, pengguna harus menyediakan input geologi, sehingga RPT yang baru dapat dibuat).
- Menggunakan RPT yang dipilih untuk interpretasi elastic inversion.
Figure 2: Rock Physics Template (RPT) pada crossplot AI vs Vp/Vs termasuk model rock physics yang secara lokal diconstrained oleh kedalaman (i.e tekanan), mineralogy, porositas, dan fluid properties. Template ini termasuk tren porositas untk litologi yang berbeda, dan meningkatnya saturasi gas untuk sands (diasumsikan saturasi seragam). Panah hitam menunjukkan variasi tren geologi (yang secara konseptual) : 1) meningkatnya shaliness, 2) meningkatnya volume sementasi, 3) meningkatnya porositas, 4) berkurangnya effective pressure, dan 5) meningkatnya saturasi gas.
Terimakasih bang artikelnya membantu
ReplyDelete