Rabu (23/9), Badai debu sebanyak 75000 ton perjam menerpa bagian timur Australia dan membuat wajah kota Sydney dan Brisbane menjadi kemerahan. Badai terburuk dalam 70 tahun terakhir itu juga menimbulkan polusi udara yang sangat tinggi, yakni 1500 kali hari biasa.
Menjelang Rabu tengah hari, badai yang membawa sekitar 5 juta ton debu itu juga menyebar ke bagian selatan negara bagian Queensland, hingga Selandia Baru yang berjarak 4000 km dari Sydney.
Kualitas udara di New South Wales buruk hingga setinggi 4164 di Sydney, standar diatas angka 200 merupakan angka yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Dr John Leys, peneliti di Departemen Perubahan Iklim dan Air New South Wales mengatakan badai itu berasal dari Pasifik yang dibawa ke Sydney dengan jarak 1500 km. Badai debu ini telah menyebabkan pencemaran udara tertinggi dalam sejarah di Sydney. Badai debu di Australia sebenarnya bukanlah hal asing, akan tetapi biasanya terjadi di wilayah pedalaman.
Apakah akibat dari suatu pemanasan global sudah mulai terlihat ? Yang jelas mudah-mudahan jangan sampai terjadi di Indonesia yang model begini, tar bisa-bisa upaya kita dalam memulihkan kondisi terhambat lagi deh.
Sudah saatnya kita semua berupaya mencegah pemanasan global, dimulai dari yang simpel2 aja kayak menanam pohon di rumah, mengurangi frekuensi pemakaian mobil dan motor (kalau rumah deket ya coba naik sepeda atau jalan kaki aja kayaknya, hehe..), hemat pemakain listrik (kalo listrik gak dipake matiin), Terus ada juga yang bilang supaya kurangin makan daging (Waduh agak susah nich, tapi ya mungkin yang biasanya dalam seminggu selalu makan daging, ya dikurangi aja jadi seminggu/3 kali, sekalian hitung-hitung penghematan ongkos, hehe...)
No comments:
Post a Comment