Lambda-Rho atau Inkompresibilitas merupakan ketahanan suatu batuan terhadap gaya tekan yang mengenainya.
- Semakin mudah dikompresi maka semakin kecil inkompresibilitasnya begitu pula sebaliknya.
- Lambda*Rho (λρ) merupakan indikator yang baik untuk litologi dan fluida pengisi pori.
Mu-Rho atau Rigiditas merupakan ketahanan suatu batuan terhadap gaya pelintir yang mengenainya.
Slide 4 Goodway et al. (1997) mengenalkan pendekatan AVO inversion berdasarkan parameter Lame: Lambda , Mu, dan Densitas. Teorinya yaitu :
- Dapat juga dideskripsikan sebagai seberapa besar ketahanan material untuk tidak berubah bentuk terhadap stress.
- Rigiditas sensitif terhadap matriks batuan. Semakin rapat matriksnya maka akan semakin mudah pula mengalami slide over satu sama lainya sehingga benda tersebut dibilang memiliki rigiditas yang rendah.
Workflow Analisa LMR (Courtesy Hampson Russel) :
Cross-plot Lambda-Rho (Courtesy Goodway et.al, 1997) :
Keterangan:
SH = Shale, SS = Sandstone, SSG = Gas Sandstone, SST = Cemented Sandstone, CO3 = Carbonates.
Seismic Reservoir Analysis – AVO / LMR Case Study
(Courtesy Andrew Royle & Ciprian Mihai, Geo-X Systems Ltd) :
Lambda-Rho stack dibawah menunjukkan gambaran yang baik dari anomali dan kualitas reservoir. Hal ini dapat dilihat bahwa sumur ini berada pada tepi anomali, ini menjawab mengapa gas fizzled out begitu cepat.
SH = Shale, SS = Sandstone, SSG = Gas Sandstone, SST = Cemented Sandstone, CO3 = Carbonates.
Seismic Reservoir Analysis – AVO / LMR Case Study
(Courtesy Andrew Royle & Ciprian Mihai, Geo-X Systems Ltd) :
Lambda-Rho stack dibawah menunjukkan gambaran yang baik dari anomali dan kualitas reservoir. Hal ini dapat dilihat bahwa sumur ini berada pada tepi anomali, ini menjawab mengapa gas fizzled out begitu cepat.
Lambda*Rho (λρ) Stack dengan zona anomali (highlighted)
Mu-Rho Stack dibawah menunjukkan horizon target merupakan unit batupasir yang tidak kontinu. Terdapat shale interval yang mengganggu kontinuitas anomali.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete